Sumber |
Pada masa kanak-kanak, kasus terjadinya masalah pada gigi, dimana salah satunya adalah munculnya karies gigi cukup besar. Jumlah anak yang mengalami penyakit gigi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Data Data Riskesdas 2018 menunjukkan, rata-rata anak usia 5 tahun memiliki gigi berlubang sebanyak 8 buah dari total 20 buah gigi yang sudah tumbuh.
Hal dianggap tidak menyebabkan kematian sehingga sering diabaikan. Padahal, jika tidak tertangani dengan baik maka akan menjadi sumber infeksi pada organ tubuh yang lain sehingga dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Imunisasi Gigi atau Dental Immunization memang belum cukup populer dibanding dengan imunisasi penyakit umum lainnya.
Imunisasi gigi adalah pengolesan flour secara langsung pada enamel gigi guna melapisi dan melindungi permukaan gigi dari karies pada anak. Imunisasi gigi ini dapat dilakukan sejak trimester pertama kehamilan saat mempersiapkan pembentukan gigi anak. Sementara selama rentang waktu 0 – 1 tahun, merupakan waktu yang penting untuk menghambat datangnya bakteri yang dapat merusak kesehatan gigi pada anak dengan melakukan upaya preventif sejak dini, salah satunya dengan imunisasi. Imunisasi ini hanya bisa bekerja dengan baik pada kondisi gigi yang bagus tanpa ada lubang. Jika lubang masih ada, maka harus dirujuk terlebih dahulu untuk dilakukan penambalan.
Setiap anak dengan gigi yang berlubang memiliki penanganan yang berbeda-beda sesuai kondisinya. Hal ini disebabkan dengan faktor pemicu yang beraneka ragam.
Terapi remineralisasi untuk mengatasi demineralisasi dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah dengan menggunakan vitamin gigi yang mengandung CPP-ACP. Kandungan kalsium dan fosfat di dalamnya dapat mengembalikan mineral gigi yang hilang sebelum terbentuk lubang gigi, serta membantu menetralkan keasaman di dalam rongga mulut. Selain itu, untuk mencegah timbulnya karies, para orang tua dapat melindungi permukaan gigi permanen anaknya yang sedang tumbuh dengan pemberian Surface Protection. Surface Protection ini berguna untuk mempercepat pematangan struktur enamel gigi sebelum gigi tersebut mengalami kerusakan.
Keberadaan imunisasi gigi sebagai upaya promotif dan preventif yang dapat menekan jumlah masalah kesehatan gigi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi, orangtua murid dan guru di sekolah. Kebiasaan pola hidup sehat termasuk menjaga kesehatan gigi, akan dapat terlaksana dengan baik apabila dilakukan secara bersama-sama antara orangtua / keluarga dengan sekolah / pendidik. Imunisasi gigi kepada anak-anak dan mengarahkan orang tua siswa untuk mendidik anaknya dalam melakukan kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi yang perlu diberikan sejak dini diharapkan dapat menurunkan angka jumlah penyakit gigi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar